Prospek Pengembangan Tanaman Melati


Saat ini melati memiliki prospek yang sangat baik sebagai mata dagangan lokal, karena banyak diperlukan oleh masyarakat. Bahkan melati telah memasuki pasaran ekspor ke berbagai negara, meskipun kontinuitasnya belum stabil. Kebutuhan dunia akan bunga masih sangat tinggi. Volume ekspor berbagai jenis bunga, misalnya anggrek, melati, sedap malam, amarilis, heliconia, mawar, dan anyelir mencapai 58.781 ton. Angka tersebut masih bisa meningkat sebab kebutuhan per tahunnya dapat mencapai sekitar 38 % dengan sasaran negara eropa bagian barat (MEE), Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Singapura.

Kebutuhan lokal melati juga sangat tinggi, terkadang masih jarang terpenuhi. Wilayah DKI Jakarta misalnya memerlukan sekitar 5 – 6 ton setiap bulannya. Sementara pedagang kecil dapat menjual bunga melati rata – rata 14 – 15 Kg per hari. Permintaan melati mengalami fluktuasi. Pada bulan Ramadhan dan Muharram peminatnya sangat sedikit tetapi pada bulan Syawal, Maulud, Desember serta Agustus permintaannya sangat besar.


Melati tidak dapat dipanen secara terus menerus setiap hari, tetapi 1 – 2 bulan saja selama musim berbunga. Oleh karena itu volume produksinya sangat kecil. Lahan seluas 1 hektar dapat menghasilkan bunga melati rata-rata 20 Kg per hektar per hari.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan, prospek wirausaha bagi para petani melati semakin terbuka. Disisi lain, kualitas dan kuantitas harus lebih ditingkatkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak agar kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan tanaman melati dapat diminimalisir.

Share this article :
 
 
Support : Sentra Pertanian | Oke Azis | Oke Azis
Copyright © 2011-2024. Sentra Pertanian - All Rights Reserved
Template Created by Oke Azis Published by Oke Azis
Proudly powered by Blogger