Kubis atau kol adalah salah satu
sayuran yang banyak mengandung vitamin dan mineral. Sayuran ini dibawa oleh
orang Eropa ke Indonesia. Sayuran kubis dapat dimakan mentah dan disatukan
dengan sayuran yang lain untuk membuat gado-gado, pecel, atau sayuran tambahan
pada masakan mi.
Jenis kubis yang biasa ditanam
ialah kubis krop atau kubis telur, kubis daun atau kubis stek, kubis bunga,
kubis tunas atau kubis babat, dan kubis berumbi atau kolrabi.
Pengolahan tanah yang pertama dilakukan adalah penyiapan lahan untuk pesemaian, yaitu kita menentukan lahan yang akan digunakan pesemaian, lalu dicangkul dengan kedalaman 25—30 cm.
Apabila bedengan telah selesai, dibuat atap penutup menghadap ke timur agar terkena sinar matahari.
Penyakit yang biasa menyerang, yaitu:
Penyakit akar bengkak, pencegahannya dengan menggunakan bibit yang baik.
Pengolahan Tanah dan Penanaman
Kemudian, dihaluskan dan diratakan,
sekaligus dibersihkan dan rerumputan dan diberikan pupuk kandang atau pupuk
kompos halus yang telah dicampur dengan pasir. Setelah itu, dibuatkan bedengan.
Sekarang, kita semaikan biji atau
stek kubis dengan jarak 3—4 cm, lalu ditutup dengan kompos dan tanah halus.
Biji yang akan digunakan ialah bibit yang diperoleh dan pasar atau dan tanaman
sendiri yang memiliki daya tumbuh baik dan sehat dan serangan hama penyakit.
Selanjutnya, kita kerjakan
pengolahan lahan untuk tanam. Pertama, tanah dicangkul atau dibajak dengan
kedalaman 25—30 cm. Lalu, dihaluskan dan diratakan. Kedua, buat
bedengan-bedengan sambil dibuatkan lubang-lubang tanam yang diberi pupuk kandang
atau kompos dengan jarak baris Iebih kurang 60—70 cm. Ketiga, pindahkan bibit
yang ada di pesemaian ke dalam lubang tanam setelah bibit berumur 3—4 minggu,
dan tutup dengan tanah gembur.
Pemeliharaan tanaman kubis,
meliputi pemupukan, penyiangan, dan pengairan.
Pemupukan yang pertama sudah
dilaksanakan pada waktu tanam. Pemupukan kedua yaitu 1 minggu setelah tanam,
diberikan pupuk urea sekitar setengah sendok teh per tanaman. Pemupukan ketiga
setelah tanaman berumur 2 minggu dengan pupuk urea, sekitar setengah sendok
teh per tanaman, dan ditaburkan pada setiap lubang sekeliling tanaman dengan
jarak Iebih kurang 4 cm. Pemupukan keempat dilakukan pada saat tanaman berumur
umur 3—4 minggu.
Penyiangan dilaksanakan setelah
terlihat rerumputan di sekitar tanaman tumbuh dan dilaksanakan beberapa kali.
Pengairan dilaksanakan dengan
penyiapan parit-parit di tepi bedengan guna mengendalikan air di musim hujan,
dan penyiraman tanaman dilakukan tiap pagi dan sore apabila musim kemarau.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman
kubis ialah ulat tritip, ulat titik tumbuh, dan Aphis kubis. Pengendalian
hamanya yaitu disemprot dengan i nsektisida.
Penyakit busuk hitam, pencegahannya
di antaranya menggunakan bibit yang baik yang
Penyakit busuk lunak,
pengendaliannya dengan mencabut dan membakar tanaman.
Panen
Kubis pada umumnya dipanen setelah
berumur, dengan cara memotong kropnya berikut batangnya sepanjang 4—5 cm.