Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato”
diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan
daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika
bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet,
memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah.
Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama
negara-negara beriklim tropika pada abad
ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama
Filipina, Jepang, dan Indonesia.
Plasma nutfah (sumber genetik) tanaman ubi jalar
yang tumbuh di dunia diperkirakan berjumlah lebih dari 1000 jenis, namun baru
142 jenis yang diidentifikasi oleh para peneliti. Lembaga penelitian yang
menangani ubi jalar, antara lain: International Potato centre (IPC) dan Centro
International de La Papa (CIP). Di Indonesia, penelitian dan pengembangan ubi
jalar ditangani oleh Pusat Peneliltian dan Pengembangan Tanaman Pangan atau
Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi), Departemen
Pertanian.
Varietas atau kultivar atau klon ubi jalar yang
ditanam di berbagai daerah jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng,
sawo, cilembu, rambo, SQ-27, jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia,
layang-layang, karya, daya, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.
Di beberapa daerah tertentu, ubi jalar merupakan
salah satu komoditi bahan makanan pokok. Ubi jalar merupakan komoditi pangan
penting di Indonesia dan
diusahakan penduduk mulai dari daerah dataran
rendah sampai dataran tinggi.
Tanaman ini mampu beradaptasi di daerah yang kurang
subur dan kering. dengan demikian
tanaman ini dapat diusahakan orang sepanjang tahun
Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai bentuk atau
macam produk olahan.
Beberapa peluang penganeka-ragaman jenis penggunaan
ubi jalar dapat dilihat
berikut ini:
a) Daun: sayuran, pakan ternak
b) Batang: bahan tanam,pPakan ternak
c) Kulit ubi: pakan ternak
d) Ubi segar: bahan makanan
e) Tepung: makanan
f) Pati:
fermentasi, pakan ternak, asam sitrat
Pada tahun 1960-an penanaman ubi jalar sudah meluas
ke seluruh provinsi di
Indonesia. Pada tahun 1968 Indonesia merupakan negara
penghasil ubi jalar nomor empat di dunia. Sentra produksi ubi jalar adalah
Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya, dan Sumatra Utara.