Jambu kancing merupakan salah satu varietas jambu air yang populer karena ukurannya yang kecil, bentuknya yang unik menyerupai kancing, dan rasanya yang manis serta renyah. Meskipun umumnya ditanam di lahan terbuka, jambu kancing juga bisa dibudidayakan di pot, terutama bagi yang memiliki lahan terbatas seperti di pekarangan rumah atau balkon. Menanam jambu kancing di pot tidak hanya praktis tetapi juga bisa menjadi solusi urban farming yang menarik.
Langkah pertama dalam menanam jambu kancing di pot adalah memilih bibit yang sehat dan berkualitas. Bibit bisa berasal dari hasil cangkok, okulasi, ataupun sambung. Bibit hasil vegetatif seperti cangkok lebih cepat berbuah dibandingkan dengan bibit dari biji. Pilih bibit yang batangnya kokoh, daunnya hijau segar, dan bebas dari hama atau penyakit. Bibit dengan tinggi sekitar 40–60 cm biasanya sudah cukup ideal untuk ditanam di pot.
Setelah mendapatkan bibit, langkah selanjutnya adalah menyiapkan pot yang sesuai. Gunakan pot dengan diameter minimal 50 cm dan tinggi sekitar 40 cm agar akar tanaman memiliki cukup ruang untuk tumbuh. Pot bisa terbuat dari plastik, tanah liat, atau drum bekas yang dimodifikasi, asalkan memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah air menggenang dan menyebabkan akar busuk.
Media tanam menjadi elemen penting dalam menanam jambu kancing di pot. Gunakan campuran tanah gembur, pupuk kandang matang, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1. Tambahkan juga sedikit kapur dolomit untuk menetralkan pH tanah. Campuran ini akan memberikan nutrisi yang cukup serta sirkulasi udara yang baik bagi akar tanaman. Pastikan media tanam diayak terlebih dahulu agar bebas dari kerikil dan bahan kasar lainnya.
Sebelum menanam, isi pot dengan media tanam hingga hampir penuh, lalu buat lubang di tengahnya. Letakkan bibit jambu kancing ke dalam lubang tersebut dengan posisi tegak, lalu timbun kembali dan padatkan tanah di sekitarnya dengan hati-hati. Setelah ditanam, siram dengan air secukupnya hingga media tanam terasa lembab, namun tidak becek. Tempatkan pot di lokasi yang terkena sinar matahari langsung minimal enam jam per hari.
Perawatan tanaman jambu kancing di pot relatif mudah namun harus rutin dilakukan. Penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore, terutama saat cuaca panas. Namun, saat musim hujan, penyiraman bisa dikurangi agar akar tidak tergenang air. Selain itu, perhatikan juga kondisi daun dan batang secara berkala untuk memastikan tanaman tidak terserang hama seperti kutu putih atau ulat daun.
Pemupukan perlu dilakukan secara berkala agar jambu kancing tumbuh subur dan cepat berbuah. Gunakan pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, atau pupuk NPK sesuai dosis yang dianjurkan. Pemupukan bisa dilakukan setiap satu hingga dua bulan sekali. Untuk merangsang pembungaan dan pembuahan, berikan juga pupuk yang mengandung unsur fosfor dan kalium lebih tinggi.
Pemangkasan cabang juga penting dalam perawatan jambu kancing di pot. Pangkas cabang-cabang yang tumbuh liar atau terlalu rimbun agar sinar matahari bisa menembus ke bagian dalam tanaman. Pemangkasan juga membantu merangsang pertumbuhan tunas baru yang lebih produktif. Selain itu, pemangkasan menjaga bentuk tanaman tetap indah dan seimbang.
Jambu kancing yang ditanam di pot umumnya mulai berbunga dan berbuah setelah 1 hingga 1,5 tahun, tergantung dari perawatan dan jenis bibitnya. Ketika bunga mulai muncul, hindari terlalu sering memindahkan pot karena dapat menyebabkan stres pada tanaman. Buah jambu kancing akan matang dalam waktu sekitar 2 bulan setelah berbunga. Buah yang matang biasanya berwarna merah cerah dan terasa ringan saat dipetik.
Menanam jambu kancing di pot tidak hanya memberikan hasil berupa buah segar untuk dikonsumsi sendiri, tetapi juga mempercantik halaman rumah dengan kehadiran tanaman buah yang produktif. Selain itu, aktivitas berkebun ini bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan di sela-sela kesibukan. Dengan ketelatenan dan perawatan yang baik, jambu kancing dalam pot bisa menjadi investasi kecil yang mendatangkan manfaat besar.