Budidaya bawang merah merupakan salah satu kegiatan pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini banyak dibutuhkan sebagai bahan dasar masakan dan industri, sehingga permintaannya relatif stabil sepanjang tahun. Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, petani perlu memahami teknik budidaya bawang merah yang baik dan benar, mulai dari pemilihan bibit hingga panen dan pascapanen.
Langkah awal yang sangat penting dalam budidaya bawang merah adalah pemilihan lahan dan persiapan tanah. Lahan yang ideal memiliki pH tanah antara 5,5 hingga 6,5, serta memiliki drainase yang baik untuk mencegah genangan air. Tanah harus diolah hingga gembur dan diberi pupuk dasar seperti pupuk kandang yang telah matang. Pengolahan tanah yang baik akan menunjang pertumbuhan umbi dan mengurangi risiko serangan hama serta penyakit.
Setelah lahan siap, pemilihan bibit bawang merah harus dilakukan dengan cermat. Bibit yang baik berasal dari umbi sehat, tidak cacat, berukuran sedang, dan berasal dari varietas unggul. Beberapa varietas lokal seperti Bima Brebes atau varietas nasional seperti Trisula cukup populer di kalangan petani. Bibit biasanya disemai dahulu atau langsung ditanam tergantung pada sistem budidaya yang digunakan.
Penanaman dilakukan dengan jarak tanam sekitar 15x15 cm atau 20x20 cm, tergantung ukuran umbi dan kondisi lahan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari agar tanaman tidak stres akibat sinar matahari langsung. Umbi ditanam dengan ujungnya menghadap ke atas dan sebagian umbi berada di permukaan tanah untuk menghindari pembusukan.
Selama masa pertumbuhan, bawang merah memerlukan pemupukan yang teratur. Pemupukan dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari pupuk dasar hingga pupuk susulan seperti urea, TSP, dan KCl. Selain itu, pengairan juga penting, terutama pada awal pertumbuhan dan saat pembentukan umbi. Namun, pengairan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kelembapan berlebihan yang bisa memicu penyakit.
Pengendalian hama dan penyakit merupakan bagian penting dalam budidaya bawang merah. Beberapa hama umum yang menyerang adalah ulat grayak dan thrips, sementara penyakit yang sering muncul meliputi bercak daun dan busuk umbi. Pengendalian dapat dilakukan secara terpadu, mulai dari penggunaan pestisida nabati, rotasi tanaman, hingga sanitasi lingkungan lahan.
Bawang merah biasanya dapat dipanen sekitar 60 hingga 70 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi iklim. Tanda-tanda tanaman siap panen antara lain daun mulai menguning dan rebah, serta umbi terlihat keras dan berwarna mengilap. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat cuaca cerah untuk menghindari kadar air tinggi pada umbi.
Setelah panen, tahap pascapanen sangat penting untuk menjaga kualitas hasil. Umbi perlu dijemur selama beberapa hari hingga benar-benar kering agar tahan disimpan. Setelah itu, bawang merah dapat disortir berdasarkan ukuran dan kualitas, lalu dikemas dalam wadah yang memiliki ventilasi baik. Penyimpanan di tempat yang sejuk dan kering akan membantu memperpanjang umur simpan bawang merah.