Membuat tanaman nanas berbuah secara serentak merupakan teknik penting dalam budidaya nanas, khususnya bagi petani yang ingin memperoleh hasil panen maksimal dalam satu waktu. Pembuahan serentak sangat dibutuhkan dalam skala komersial agar proses panen, distribusi, dan pemasaran bisa dilakukan dengan efisien. Namun, mengatur agar ribuan tanaman nanas berbunga dan berbuah pada saat yang sama memerlukan pengetahuan teknis dan perlakuan khusus.
Salah satu cara paling umum untuk merangsang pembungaan nanas secara serentak adalah dengan menggunakan zat pemicu pembungaan. Zat yang sering digunakan adalah etilen, baik dalam bentuk cair maupun gas. Petani biasanya menggunakan larutan etefon (etefon adalah bahan aktif yang menghasilkan etilen setelah diserap oleh tanaman) yang dicampur dengan pupuk urea dan sedikit insektisida sebagai perlakuan pemacu. Campuran ini kemudian disiramkan ke titik tumbuh tanaman nanas.
Pemberian larutan etefon dilakukan dengan hati-hati, biasanya menggunakan botol kecil atau alat penyiram manual. Setiap tanaman nanas yang sudah cukup umur—biasanya berusia 8 hingga 12 bulan dan telah memiliki jumlah daun minimal 30 helai—diberikan satu dosis larutan ke bagian tengah roset daunnya. Setelah perlakuan, bunga akan mulai muncul dalam waktu 30 hingga 45 hari, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan.
Selain menggunakan bahan kimia, ada juga cara alami yang dilakukan petani, seperti menggunakan asap dari pembakaran jerami atau daun kering. Asap mengandung gas etilen alami yang juga bisa merangsang pembungaan. Teknik ini masih digunakan oleh petani tradisional, terutama di daerah yang belum terjangkau bahan kimia pertanian. Meski lebih sederhana, metode ini memerlukan pengawasan ketat agar asap tersebar merata dan tidak merusak tanaman.
Faktor penting lainnya adalah pengaturan waktu perlakuan. Agar pembuahan benar-benar serempak, semua tanaman harus berada pada fase pertumbuhan yang sama. Karena itu, sebelum perlakuan diberikan, petani biasanya melakukan seleksi tanaman berdasarkan umur dan kondisi daun. Tanaman yang belum cukup umur ditunda perlakuannya, agar tidak terjadi pembungaan yang tidak merata.
Setelah proses pemacuan, tanaman perlu dirawat dengan baik agar buah berkembang sempurna. Pemupukan lanjutan dan penyiraman harus dilakukan secara teratur. Pengendalian hama dan penyakit juga menjadi penting karena serangan pada fase pembungaan atau pembesaran buah bisa menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Tanaman juga perlu dilindungi dari sinar matahari langsung yang terlalu terik agar buah tidak menjadi rusak atau pecah.
Hasil dari pembuahan serentak ini sangat menguntungkan. Petani bisa melakukan panen dalam satu periode, memudahkan dalam penyimpanan dan distribusi. Buah nanas juga bisa dikemas dalam jumlah besar untuk keperluan ekspor atau dijual ke pasar modern yang membutuhkan volume besar dalam waktu singkat. Selain itu, teknik ini juga memudahkan perencanaan tenaga kerja panen dan transportasi hasil panen.
Dengan penerapan teknik pemacuan yang tepat, didukung pemeliharaan yang konsisten, pembuahan nanas secara serentak bisa menjadi strategi efektif dalam meningkatkan efisiensi budidaya dan hasil ekonomi. Petani nanas modern kini semakin menyadari pentingnya manajemen waktu dan teknologi sederhana namun tepat guna ini untuk bersaing di pasar agribisnis yang semakin kompetitif.