Inilah Bahan Stek Tanaman Singkong


Singkong (Manihot esculenta) merupakan salah satu tanaman umbi yang dibudidayakan secara luas di Indonesia, baik untuk konsumsi maupun industri. Salah satu keunggulan singkong adalah cara perbanyakannya yang mudah, yaitu melalui stek batang. Dibandingkan dengan biji, perbanyakan secara vegetatif ini lebih cepat dan efisien. Namun, agar hasil budidaya optimal, pemilihan bahan stek yang tepat sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman singkong.

Bahan stek singkong diambil dari bagian batang tanaman yang sehat, cukup umur, dan tidak terserang penyakit. Umumnya, batang yang digunakan berasal dari tanaman yang telah berumur 8–12 bulan, karena pada usia tersebut jaringan batang sudah cukup keras dan memiliki cadangan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tunas dan akar baru. Stek dari batang yang terlalu muda cenderung mudah membusuk, sedangkan stek dari batang tua bisa mengalami penurunan daya tumbuh.

Batang yang dipilih untuk stek sebaiknya memiliki diameter sekitar 2–3 cm, lurus, dan tidak pecah-pecah. Hindari batang yang berwarna kehitaman, lembek, atau menunjukkan gejala serangan jamur dan hama. Bagian tengah batang hingga bagian bawah biasanya lebih disukai karena kandungan pati dan kemampuannya menghasilkan tunas lebih baik dibandingkan bagian atas.

Panjang potongan stek ideal adalah sekitar 20–25 cm, atau mengandung 5–7 ruas. Potongan stek bisa dilakukan secara miring di bagian bawah (untuk mempermudah penanaman dan penyerapan air) dan lurus di bagian atas. Setelah dipotong, stek sebaiknya tidak langsung ditanam, tetapi diangin-anginkan selama 1–2 hari di tempat teduh agar luka potongan mengering dan mencegah pembusukan saat ditanam.

Beberapa petani melakukan perlakuan tambahan terhadap bahan stek sebelum tanam, seperti merendamnya dalam larutan fungisida atau zat perangsang akar (ZPT) alami, misalnya dari rebusan daun lamtoro, bawang merah, atau air kelapa. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya tumbuh stek dan melindungi dari serangan patogen tanah.

Penyimpanan bahan stek juga perlu diperhatikan jika belum langsung ditanam. Stek bisa disimpan dalam posisi tegak atau horizontal di tempat yang teduh dan sejuk, tidak terkena sinar matahari langsung, dan diberi ventilasi yang baik. Penyimpanan dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menurunkan viabilitas stek.

Dengan pemilihan bahan stek yang tepat dan perlakuan yang baik, tanaman singkong dapat tumbuh secara optimal dan menghasilkan umbi yang sehat serta melimpah. Oleh karena itu, petani perlu memperhatikan kualitas bahan tanam sejak awal agar hasil panen maksimal dan usaha budidaya lebih menguntungkan.

Post a Comment

Previous Post Next Post