Bunga marigold, atau yang sering disebut dengan bunga tahi ayam di Indonesia, merupakan salah satu tanaman hias yang populer karena warna bunganya yang mencolok dan perawatannya yang relatif mudah. Bunga ini banyak ditemukan dalam warna kuning, oranye, dan merah keemasan, yang mampu mempercantik taman rumah maupun pekarangan. Selain keindahannya, marigold juga dikenal mampu mengusir hama tertentu, sehingga sering dijadikan tanaman pendamping di kebun. Menanam marigold tidaklah sulit, asalkan mengikuti langkah-langkah yang tepat sejak awal.
Langkah pertama dalam menanam marigold adalah memilih benih yang berkualitas. Benih dapat dibeli di toko pertanian atau secara daring. Pastikan benih berasal dari varietas yang sesuai dengan iklim tempat tinggal Anda. Beberapa varietas marigold tumbuh lebih baik di dataran rendah, sementara yang lain lebih cocok untuk daerah yang lebih sejuk. Pilih juga jenis marigold sesuai kebutuhan: apakah untuk ditanam di pot, di taman, atau sebagai pelindung tanaman sayur dari serangga.
Setelah mendapatkan benih, persiapkan media tanam yang subur dan gembur. Marigold menyukai tanah yang kaya akan unsur hara namun memiliki drainase yang baik. Campuran tanah taman dengan kompos dan sedikit pasir sangat dianjurkan agar akar tanaman tidak mudah membusuk. pH tanah ideal untuk marigold berkisar antara 6,0 hingga 7,0. Pastikan area tanam juga terkena sinar matahari langsung minimal enam jam sehari, karena bunga ini termasuk tanaman yang membutuhkan banyak cahaya.
Langkah berikutnya adalah menyemai benih marigold. Benih bisa disemai langsung ke dalam pot atau di bedengan persemaian terlebih dahulu. Taburkan benih secara merata dan tutup tipis dengan tanah. Siram dengan lembut menggunakan semprotan air agar tidak merusak benih. Dalam waktu 5 hingga 7 hari, benih biasanya akan mulai berkecambah. Selama masa ini, pastikan media tanam tetap lembab namun tidak terlalu basah.
Setelah bibit tumbuh dan memiliki beberapa helai daun sejati, bibit bisa dipindahkan ke tempat tanam permanen. Jika menggunakan pot, pilih pot dengan lubang drainase yang baik. Bila ditanam di tanah langsung, beri jarak antar tanaman sekitar 20 hingga 30 cm agar pertumbuhan tidak saling mengganggu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari agar tanaman tidak stres karena panas.
Perawatan rutin menjadi kunci keberhasilan dalam menanam marigold. Siram tanaman secara teratur, terutama saat cuaca panas. Namun, hindari penyiraman berlebihan yang bisa menyebabkan akar busuk. Lakukan pemupukan setiap dua minggu sekali menggunakan pupuk cair atau pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang. Pemupukan membantu meningkatkan jumlah dan kualitas bunga yang dihasilkan.
Selain penyiraman dan pemupukan, penting juga untuk melakukan pemangkasan atau deadheading. Ini berarti memotong bunga yang sudah layu atau mati agar tanaman tetap terlihat segar dan bisa terus memproduksi bunga baru. Proses ini juga mencegah tanaman menghabiskan energi untuk memproduksi biji dan mengarahkannya pada pembentukan bunga lebih banyak.
Hama dan penyakit juga perlu diwaspadai saat menanam marigold. Meskipun tanaman ini relatif tahan terhadap hama, namun kutu daun, ulat, dan jamur bisa menjadi masalah jika tidak dikendalikan. Gunakan pestisida alami seperti larutan bawang putih atau air sabun untuk mengusir hama. Jika ditemukan gejala seperti daun menguning atau bercak hitam, segera pangkas bagian yang terserang dan semprotkan fungisida organik.
Marigold biasanya mulai berbunga dalam waktu 8 hingga 10 minggu setelah tanam. Bunga-bunga ini bisa dipetik secara berkala untuk keperluan dekorasi atau persembahan. Tanaman akan terus berbunga hingga akhir musim tanam jika dirawat dengan baik. Selain itu, biji dari bunga yang sudah tua bisa dikeringkan dan disimpan untuk ditanam kembali pada musim berikutnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, siapa pun bisa menanam bunga marigold dengan mudah, baik di halaman rumah, di pot, maupun sebagai bagian dari kebun sayur. Keindahan warna bunganya, ditambah manfaat ekologisnya, menjadikan marigold pilihan yang cerdas untuk memperindah lingkungan sekitar. Selain menyenangkan secara visual, proses menanam bunga juga memberikan kepuasan tersendiri yang mendekatkan kita dengan alam.